Showing: 1 - 10 of 15 RESULTS

Mulan dan Sulitnya Menjadi Diri Sendiri

Kita hidup pada masa di mana citra adalah segalanya. Di media sosial, kita bisa menciptakan image apa saja sesuai dengan apa yang kita mau. Di masyarakat, kita dinilai dari penampilan, baju yang kita kenakan, tas apa yang kita bawa dan mobil apa yang kita kemudikan. Kita dinilai dari semanis apa mulut kita bisa berkata, bukan pada esensi yang kita sampaikan.

Some Little Romantic Things

“A Walk in a Clouds” never fails to bring up your romantic feelings. Film yang pertama kali dirilis pada tahun 1995, ketika saya masih duduk di kelas 6 SD. Ternyata film ini masih mampu membangkitkan sisi romantis saya yang sering merasa sebagai fakir roman. Saya menonton “A Walk in a Clouds” pagi ini…

Well, the marriage is almost 5 years old now. Not too much romanticism as it used to be. Walaupun sebenarnya sejak dulu, suami saya memang tidak banyak menyajikan saat-saat penuh roman dalam kisah kami. Tapi menjelang 5 tahun pernikahan kami, saya ingin mengenang..dan melempar kembali ingatan pada tahun-tahun yang telah kami lewati.

Mitos Jawa

Saya senang sekali melihat foto-foto saya, terutama yang berpakaian adat Jawa Solo. Kata mama saya, saya terlihat benar-benar berbeda, “Kayak bukan Tussie,” kata mama . Tapi siapa yang menyangka, kalau dibalik semua itu, ada sesuatu yang pasti tidak kalian sadari.

Nasihat di Pernikahan Tussie dan Reza

Hari ini saya dan Reza sudah menikah selama 20 hari. Hari ini juga, saya tiba-tiba ingin menuliskan nasihat-nasihat pernikahan yang kami terima ketika proses penikahan. Saya ingin membaginya pada siapa saja yang ingin membaca. Saya ingin menulisnya agar saya selalu ingat. Mudah-mudahan ketika nanti rumah tangga kami mengalami masalah, kami bisa terus mengingat nasihat-nasihat ini dan Insya Allah pernikahan kami tetap kuat.

Masakan Kamu Enak Kok

Saya dan Tussie adalah penikmat makanan. Sudah berbagai macam restoran atau warung kami jelajahi bersama. Kalau ada informasi tentang tempat makan yang enak, pasti kami akan sambangi. Saya tahu beberapa tempat makan enak. Dia juga tahu lokasi-lokasi dengan makanan yang mengundang selera.

Bakatnya Menulis

Hari-hari berikutnya di Jurnal Nasional berlalu dengan duduk di depan Tussie yang serius, dan seringkali terlihat jutek. Dia kerap datang sore-sore dari liputan TNI. Wajahnya tampak berminyak. Saya sering melihat dia merogoh kapas dan face oil cleanser dari laci mejanya. Meski wajahnya selalu tampak serius, tapi saya merasakan bahwa ia juga bisa asyik.

Awal Bertemu

Kalau saya tak salah, saat itu hari Kamis. Saya memilih rute jalan yang berbeda dari biasanya. Seperti biasa, karena saya tak mengenal daerah Rawamangun dengan baik, saya berangkat lebih pagi. Tahu saja, lalu lintas Jakarta tak pernah bersahabat bagi penduduknya.

Mencari Hari yang Baik

Sabtu, 28 Februari 2009. Sore yang redup. Awan kelabu bergumpal-gumpal di angkasa, menyembunyikan matari dari keganasannya. Namun, tak ada setitik pun hujan yang jatuh. Sore itu, Saya dan RJ berjalan-jalan mengisi perut di Senayan City. Saya memesan okonomiyaki tuna kesukaan saya.