Essay ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Mass Media and Pop Culture di Victoria University of Wellington. Saya tahu, sudah ada banyak analisis tentang fenomena flex culture di media sosial. Tapi sepanjang yang saya tahu, belum ada yang menganalisis seperti yang saya buat dalam tulisan ini. Biasanya analisis yang sudah ada berhenti pada …
Kuliah Magister di Victoria University of Wellington:
Refleksi Akhir Trimester 1
Sejak lulus S1 di tahun 2006, saya selalu punya cita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister. Waktu itu rencana saya setelah lulus adalah bekerja selama kurang lebih tiga tahun, kemudian mencari beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Mengapa bekerja dulu dan tidak langsung lanjut kuliah? Karena rata-rata beasiswa mewajibkan kita memiliki pengalaman kerja sekitar tiga …
Mulan dan Sulitnya Menjadi Diri Sendiri
Kita hidup pada masa di mana citra adalah segalanya. Di media sosial, kita bisa menciptakan image apa saja sesuai dengan apa yang kita mau. Di masyarakat, kita dinilai dari penampilan, baju yang kita kenakan, tas apa yang kita bawa dan mobil apa yang kita kemudikan. Kita dinilai dari semanis apa mulut kita bisa berkata, bukan pada esensi yang kita sampaikan.
10 Tahun
Ketidakcocokan dalam pernikahan adalah sebuah keniscayaan. Mencoba untuk saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing adalah perjuangan.
Bahagia
Setiap manusia pasti ingin bahagia. Bahkan kebahagiaan menjadi salah satu tujuan hidup, setidaknya bagi saya. Bahagia tidak berkorelasi dengan kekayaan atau harta yang kita punya, karena banyak kan orang kaya yang hidupnya tidak bahagia. Lalu, kebahagiaan bergantung pada apa? Pada banyak hal sih menurut saya, tapi satu kunci kebahagiaan adalah rasa bersyukur dan merasa cukup dengan apa yang kita miliki.
Kali ini saya ingin bercerita tentang kebahagiaan Ibu. Sebagai “jantung” keluarga, Ibu punya peran penting yang akan berimbas pada seluruh keluarga, termasuk mood dan kebahagiaan seluruh anggota keluarga.
Ibu Era Kekinian Ngga Boleh Gaptek
Keluarga adalah tempat pendidikan pertama anak. Sejak zaman dahulu hingga detik ini, norma tersebut tidak berubah. Melalui keluargalah, nilai-nilai kebaikan ditanamkan sejak dini. Karena itu, sebagai orang tua wajib bagi kita untuk menjadi pintar dan selalu mengikuti perkembangan zaman.
Benarkah Melahirkan Selalu Menyakitkan?
Saya ingin bercerita, tanpa bermaksud mengecilkan peran ibu ketika melahirkan anaknya. Jelas bahwa melahirkan bukanlah proses main-main dan mudah. Mengeluarkan anak dari liang rahim memang tak semudah mengeluarkan ingus dari liang hidung. Sebagai buktinya, dalam agama Islam Ibu adalah sosok yang sangat mulia. Saking mulianya, ibu yang meninggal dalam proses melahirkan dinobatkan sebagai seorang syahida. Semulia orang yang mati karena berjuang di jalan Allah, maka ia akan masuk surga melalui jalan tol tanpa dihisab! Namun benarkah melahirkan itu selalu menyakitkan? Saya bisa mengatakan, tidak selalu menyakitkan. Karena saya sendiri pernah mengalami melahirkan yang luar biasa indah dan nikmat.
Berpuasa Panjang di Negeri Drakula*
Angin dingin yang membawa serbuk bunga telah berlalu. Bunga tulip yang mekar telah berganti dengan merekahnya bunga mawar. Saatnya menggantung mantel dan mengeluarkan baju yang lebih tipis dari lemari. Musim semi perlahan mulai menjauh di Bucharest, kini matahari musim panas sudah datang.
Kepindahan dari Karachi ke Bucharest
Tuhan bekerja dengan cara yang ajaib. Dia akan tetap mengingat cita-cita lama yang kita catat, meski kita sendiri lupa akan mimpi itu. Sedikit cerita dari saya, untuk sekadar mengingatkan agar tetap bermimpi.
Satu Hari di Sunday Bazaar
Sunday Bazaar selalu menarik perhatian saya. Pasar loak raksasa ini selalu menyenangkan untuk dijelajahi. Perjalanan belanja saya pada hari Minggu lalu, ternyata membawa pada petualangan baru. Hari itu, saya bertemu dengan seseorang yang istimewa. Seorang Hazara yang membawa dagangannya dari negeri para Mullah. Negeri yang dengan mendengar namanya saja telah membuat kita bergidik: Afganistan.