Bayi adalah keajaiban sekaligus misteri yang Tuhan ciptakan. Ketika menyentuh tangannya, pipinya, kakinya..saya sering bertanya-tanya, apakah benar dia pernah hidup di rahim saya selama 9 bulan? Bagaimana bisa?
Saya sering berkomunikasi absurd dengan bayi saya. Menanyakan, bagaimana rasanya hidup di rahim saya selama 9 bulan. Tentu saja anak saya menjawabnya dengan bahasa bayi yang tidak kita mengerti.
Bahasa bayi. Adakah manusia dewasa yang benar-benar bisa berbicara bahasa bayi? Selama mengandung, saya mempelajari bahasa bayi melalui internet, yang disebut Dunstan Baby Language. Tapi ketika dia lahir ke dunia, tidak satu pun suara yang dihasilkannya menyerupai teori Dunstan.
Saya mulai frustasi ketika bayi saya menangis seakan tidak akan pernah berhenti. Saya tidak mengerti apa yang dia inginkan, dan saya begitu takut tidak bisa memenuhi keinginannya.
Tapi sekarang saya meyakinkan bayi saya. Saya adalah orang yang paling mengerti dia, karena saya adalah manusia pertama yang memberinya tempat perlindungan paling aman: rahim saya. Selama 9 bulan, detak jantung saya adalah nyanyian pengantar tidur baginya. Suara saya adalah penghibur baginya.
Ketika dia lahir ke dunia, dada saya adalah tempatnya bersandar. Payudara saya adalah sumber kehidupannya. Jadi, sayalah orang pertama yang harus bisa memahaminya.
Tetapi tentu Tuhan tidak akan menciptakan hubungan antara ibu dan bayi semudah itu. Nyonya Dunstan telah berhasil membaca dan memahami bayinya, kemudian menciptakan bahasa bayi versinya. Kita juga harus membaca dan memahami bahasa yang digunakan bayi kita masing-masing, bukan hanya mencontek nyonya Dunstan.
Butuh proses dan usaha keras agar kita bisa memahami bayi kita, tapi saya pikir, usaha ini sepadan. Tuhan menciptakan bayi tidak bisa berbicara. Mungkin Tuhan tengah mengajari kita, untuk memahaminya tanpa bahasa. Kelak jika dia sudah dewasa, akan tercipta ikatan antara ibu dan anak. Kita tidak perlu berkata-kata, tapi dia memahami apa yang kita rasakan.
Karena itu, campakkan semua teori. Raih anakmu..peluk dia, bermain dengannya..ajak dia berbicara. Suatu hari dia akan melupakan bahasa bayinya, dan berbicara dengan bahasa yang kita ajarkan padanya.
Ingatkah ketika pertama kali dia memanggil dengan sebutan “bunda”? Itu adalah suara paling indah yang pernah saya dengar.